Posts Subscribe comment Comments

Puasa

Secara prinsip puasa menganjurkan pelakunya belajar merahasiakan amal, tulus dan tidak suka ria, berpuasa berarti melakukan hijrah ruhiyyah dari yang serba duniawi menuju ukhrawi.

Hakikat puasa mengajarkan manusia lebih detail merenungi dan menemukan jati diri agar lebih mendalam mengetahui Tuhannya, "man 'aarofa nafsahu fa'arofa robbahu", demi tujuan itu manusia lebih sibuk muhasabah, tidak perlu menonjolkan amal kebajikan kepada orang lain, mengurusi bagaimana ibadah orang lain apalagi mengurusi ibadah agama lain.

Proses introspeksi diri dan rekonstruksi mental spiritual secara revolusioner di lakukan. Bila hal ini diamalkan puasa akan mengantar manusia lebih sempurna (insan kamil). Manusia yang memiliki prinsip, kepribadian, lan weruh dunung ing urip (mengetahui hakikat hidup) tidak akan mudah anut grubyuk (hanyut) pada arus kehidupan yang kian tak terkendali.

Namun banyak kaum muslim yang latah dalam berpuasa, puasa yang sakral disederhanakan menjadi ibadah yang ibadah profan yang sarat kepentingan duniawi. Kegiatan Ramadhan dijadikan media sosialisasi, show of force, pamer kebaikan, bahkan dijadikan kamuflase untuk mengelabui publik, seperti banyak dilakukan oleh artis yang tidak pernah menutup aurat secara benar mendadak mau berjilbab karena akan ditampilkan sebagai sosok yang taat beragama. Maka tidak aneh jika tiba-tiba koruptor bisa bercitra diri menjadi dermawan, orang yang tidak bisa mengaji, tidak fasih Islam bisa jadi ustadz dan dai kondang. Politisi yang sering memanipulasi kepentingan rakyat, menjadi pembela rakyat.

Memang puasa adalah bulan penuh berkah dan puncak penyucian diri. Tetapi pertobatan itu hanya demi mencari ridho Allah bukan ridho manusia. Padahal jika manusia ingin mencari ridho Allah, ibarat tangan kanan memberi, tangan kiri tidak tahu. Orang berdoa, jika bisa, jangan sampai telinga sendiri mendengar. Menolong orang, jika mungkin matanya sendiri tidak melihat. Orang takut disebut shalih meski dirinya shalih sebab kebanggaan akan sebutan itu bisa menurunkan derajat ketakwaannya. Bagaimana dengan amal yang selalu ingin dipublikasikan dan diketahui orang lain?

Tipe manusia yang mencari ridho Allah akan merahasiakan amal baiknya. Kegiatan-kegiatan spiritual di bulan puasa akan dilakukan sembunyi-sembunyi. Membaca Al Quran dilakukan pelan-pelan, penuh penghayatan makna. Nurani yang diajak membaca, bukan mulut yang disalurkan lewat pengeras suara. Bagaimana Allah mau menerima ibadah jika pelaksanaannya mengganggu ketenteraman dan ketenangan orang lain?.

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...